July 07, 2012

Peradaban di Sungai Manau Sialingan



                Aliran Sungai Manau (satu kilometer di sebelah utara Sialingan), konon dahulunya sungai ini merupakan sungai yang besar. Sungai ini juga merupakan tempat jalurnya para pedagang hilir sungai bahkan konon ada juga yang dari daerah Palembang yang pergi menyusuri sungai ini untuk keperluan dagang. Cerita ini menggambarkan bahwa sungai ini dahulunya lebar dan dalam. Namun kenyataanya pada masa sekarang sangatlah kecil sekali bahkan bisa diloncati saja. Keadaan ini bisa disebabkan oleh beberpa faktor, seperti penyusustan kulit bumi, erosi, dan faktor keadaan alam lainnya.

                Adapun mengenai penamaan sungai Manau yakni dari kata Manau (jenis tumbuhan seperti rotan). Terkait dari itu juga dahulunya sungai ini tempat peminuman orang-orang dahulu, dan menamakan sungai ini dengen sungai Manau.

                Adapun kisah lain dari  yang terkait sungai Manau adaah Lubok Perau (lubuk perahu) yang merupakan tempat pelabuhan perahu dagang orang-orang hilir yang hendak berdagang ke desa Sialingan. Dan konon, Lubuk Perahu ini akan didatangi buaya setiap tahun, untuk memperingati kenangan Lubok Perau tersebut.

Tanah Terban Sialingan


                Tanah Terban yang artinya tanah terbis  berada kurang lebih 800 m di arah Utara Sialingan. Tepatnya berseberangan dengan  gedung SMP N2 Lembak (SMP Negeri di  Sialingan). Masuk kurang lebih sekitar 100 m. Tanah ini ketinggiannya menurun diakibatkan diinjak oleh Jin atau makhluk besar. Konon, Jin tersebut sangat besar, bahkan ketinggiannya hampir mencapai langit.  

                Tanah ini juga bisa disebut telapak makhluk aneh dikarenakan dahulunya memang berbentuk telapak kaki, namun pada saat ini keadaaanya hampir tidak mempunyi ciri lagi, disebabkan oleh faktor alam, geologi, dan campur tangang manusia itu sendiri.

                Konon, tapak ini sangat jarang. Tapak serupa ditemukan di daerah Kayuara Sekitar 6 kilometer di sebelah Selatan Sialingan dan tapak lainnya juga ditemukan di Lubuk Lekoh Desa Tanjung Bunut 3 km Utara Sialingan. Menurut kepercayaan masyarakat, jarak antara satu tapak dengan tapak lainnya merupakan jarak antara langkah-langkah mahluk tersebut. Hampir tidak bisa dibanyangkan makhluk itu  seperti apa, namun menurut kepercayaan masyarakat makhluk tersebut memang benar-benar ada.
                





Talang Ilir Sialingan


                Talng Ilir adalah tempat di mana dahulunya merupakan lokasi Talang (perkumpulan orang sebulum dinamankan dusun) yang berada kurang lebih 200 meter di arah  Utara Desa Sialingan, atau tepatnya di  sekitar 50 meter Tenggara Pemakaman Talang Ilir sekarag. Tempat ini merupakan tempat permulaannya Desa Sialingan terbentuk. Memang, tanda-tandanya hampir tidak tampak lagi, namun di sinilah  asal mula perkembangan wilayah pemukiman di  desa Sialingan. (Wawancara dengan Mak Yuha/ warga Sialingan tahun 2012).

Legenda Sungai Sialingan



                Sungai Sialingan adalah sebuah sungai yang berada di kurang lebih 100 m di lembah utara kampung tiga Sialingan. Sungai ini dahulunya tempat persembunyian Putri Sialingan Putri tersebut merupakan putri Tanjung  Bunut yang diincar oleh petugas kerajaan Palembang. Pada zaman dahulu, apa bila ada gadis yang cantik, maka akan diambil dan oleh petugas kerajaan Palembang untuk diserahkan kepada raja supaya jadi selirnya. Konon, sunan atau raja palembang tersebut, apabia ia ingin mandi ke sungai maka dideretkan gadis-gadis tanpa baju dipinggir jalannya mau ke sungai. Setiap ia melangakah, maka ia memegang satu payu dara gadis, sampai ia ke sungai dan tidak terhitung berapa jumlah gadis yang dipegangnya payudara saat ia mau mandi ke sungai. (Wawncara dengan Sobri/ ketua Adat tahun 2012) 

                Terkait putri yang disebunyikan tersebut tepatnya di Muara Sungai Sialingan. Setiap ada kabar ada petugas kerajaan Palembang mencari gadis cantik, maka sang Putri tersebut di sembunyikan di Belakang sebuah batang besar. Oleh karena itu sungai ini disebut sungai Sialingan.

July 06, 2012

Sungai Leting Sialingan



Sungai Leting berada kurang lebih satu setengah kilo meter di sebelah Utara Sialingan.Tempat ini memang tidak terlalu penting dalam penulisan sejarah di daerah desa Sialingan, namun setidaknya diketahui bahwa nama Leting adalah nama Jenis kayu yang besar yeng berada di pinggir sungai tersebut.