Aliran
Sungai Manau (satu kilometer di sebelah utara Sialingan), konon dahulunya
sungai ini merupakan sungai yang besar. Sungai ini juga merupakan tempat
jalurnya para pedagang hilir sungai bahkan konon ada juga yang dari daerah
Palembang yang pergi menyusuri sungai ini untuk keperluan dagang. Cerita ini
menggambarkan bahwa sungai ini dahulunya lebar dan dalam. Namun kenyataanya pada
masa sekarang sangatlah kecil sekali bahkan bisa diloncati saja. Keadaan ini
bisa disebabkan oleh beberpa faktor, seperti penyusustan kulit bumi, erosi, dan
faktor keadaan alam lainnya.
Adapun
mengenai penamaan sungai Manau yakni dari kata Manau (jenis tumbuhan seperti
rotan). Terkait dari itu juga dahulunya sungai ini tempat peminuman orang-orang
dahulu, dan menamakan sungai ini dengen sungai Manau.
Adapun
kisah lain dari yang terkait sungai
Manau adaah Lubok Perau (lubuk perahu) yang merupakan tempat pelabuhan perahu
dagang orang-orang hilir yang hendak berdagang ke desa Sialingan. Dan konon,
Lubuk Perahu ini akan didatangi buaya setiap tahun, untuk memperingati kenangan
Lubok Perau tersebut.