July 06, 2012

Legenda Sungai Pasang Desa Sialingan



                Sungai pasang merupakan sungai terbesar di Daerah Desa Sialingan. Sungai ini terletak di lembah Barat Desa Sialingan. Konon sungai ini dahulunya hanya sungai biasa yang sangat kecil, bahkan pada tahun 1957 untuk menyeberanginya cuma dengan diloncati saja, Namun seiringnya berjalannya waktu, maka terbetuklah besar seperti ini. Adapun penyebab ia membesar, adalah karena  terbendungnya air oleh  pembuatan jalan (jalan sekarang) sampai jumlah air meningkat dan permukaan airpun naik, maka tampaklah ia seperti membesar. Konon, dahulunya tebing sungai pasang sangatlah curam, bahkan gerobak sapi tak jarang terpundur karena kecuraman tebingnya. Hulu sungai ini berada di daerah Asam  Demar atau wilayah pemakaman alternatif  Desa Sialingan. Sepengetahuan nenek moyang, sungai ini belum pernah kering, sekalipun dahulunya sempat kemarau panjang. Hal ini menggambarkan bahwa Sungai ini merupakan sungai penting untuk warga Sialingan.

            Adapun terakhir kali dikarangi (mencari ikan dengan mengobok-obok air) adalah sekitar tahun 1982. Setelah itu belum pernah dikarangi, karena di samping sungai ini sumber kebutuhan yang penting, namun juga sungainya masih dalam meskipun sudah kemarau panjang.


                Adapun cerita nenek-nenek moyang  dahulu konon, sungai ini menyimpan  beberapa misteri, seperti adanya hantu Air, Ular Besar yang berada di dalam Lubang, namun sampai saat ini belum pernah ada bukti secara konkrit yeng menjelaskan asumsi tersebut.  Oleh karena itu sebagian orang benar-benar tidak mempercayai hal ini.

                Legenda hantu air terjadi saat ada seorang warga yang hendak menyeberang sungai. Kelihatan jembatan tempat menyeberang, namun sesaat diinjak perahan-lahan jembatan tersebut menenggelam, sampai orang tersebutpun tenggelam. Beberapa orang yang melihat kejadian ini mau menolong, tapi sesampainya banyak warga yang berdatangan, maka orang tersebut telah ditemukan tidak bernyawa lagi. Menurut sebagian warga ia ditarik oleh hantu air. Penjelasan ini memang tidak ilmiah, namaun sekedar untuk menjadi cerita rakyat Sialingan.

                Mengenai legenda Ular besar adalah ular tersebut ditemukan oleh para perintis untuk membuka jalan Pertamina sekarang. Dengan alat khusus, maka terdeteksi ada seekor ular besar yang berada dalam lobang dan tidak dapat keluar. Adapun besar ular tersebut diperkirakan sebesar lingkaran roda speda. Ular tersebut makan dengan cara menghisap apa-apa yang berada di dekat lubang. Konon, bila ada binatang atau sejenisnya yang berada  kurang lebih 10 meter dari permukaan lobang, maka ular tersebut sudah dapet menghisap dan menelannya. Namun, secara kasat mata atau dari pengakuan warga belum pernah ada yang melihat ular sebesar itu. Apakah berita ini benar atau hanya kebohongan yang jelasnya telah melegenda di Desa Sialingan.

                Menurut penjelasan seorang warga Sialingan, Suwandi bin Sobri  ketika dia sedang menyadap karet memang dia pernah melihat seperti batang kayu yang melintang di tengah sungai pasang. Panjang benda tersebut tampak melintang penuh di tengah sungai. Setelah dia menoleh ke lain sebentar dan menoleh lagi ke sungai, benda tersebut menghilang. Terkait apakah ia salah penglihatan atau memang benar ada benda tersebut, Namun dia meyakini itu adaah seekor ular besar yang pernah menjadi legenda di Desa Sialingan sebelumnya.  Dengan ini masih bisa disebutkan data mengenai adanya ular besar, masih rancu dan belum mengenai titik terang.

                Adapun Legenda lain yakni adanya ikan Toman yang sebesar ember. Hal ini menurut pengakuan Sobri (ketua adat Sialingan) ia pernah melihat ikan Toman tersebut ketika ia sengaja ingin mengintai dan menembak ikan. Tapi ketika ia melihat ikan tersebut, perasaanya sayu, ikan itu tampak indah sampai-sampai ia lupa untuk menekan pelatok senapannya. Cerita ini juga diperkuat oleh Murni, seorang tentara yang sedang bekerja bagian konstruksi di wilayah Sialingan. Ia juga pernah melakukan hal yang sama. Ketika ia melihat ikan tersebut, ia lupa untuk menekan pelatok senapannya. Menurutnya hal ini, tampak aneh seorang tentara juga menjadi lupa menekan pelatok senapnnya ketika melihat ikan tersebut. Sampai saat ini, ikan tersebut belum ada kabarnya mati atau tertangkap oleh warga, dan kemungkinan ikan tersebut masih hidup dan semakin  membesar di perairan sungai pasang.

                Adapun legenda lain adalah adanya Penyu besar yang kemungkinan saat ini masih hidup. Menurut pengetahuan seorang Kubu jambi, yang sempat berada di desa Sialingan untuk membuka praktek pngobatan, katanya, Penyu tersebut masih ada, namun ia dilindungi oleh mkhluk halus, dan mempunyai kedudukan tinggi di kalangan makhluk halus tersebut. (Wawncara dengan Mak Kon/ warga Sialingan tahun 2012)

                Legenda-legenda tersebut tidaklah semuanya harus dipercayai,namun setidaknya hal seperti ini telah menjadi salah satu cerita yang mengisi lembaran-lembaran dokumentasi desa Sialingan. Oleh karena itu cerita-cerita ini perlu dilestarikan, mengingat kebutuhan akan sejarah juga penting untuk mengetahui latar Belakang suatu masyarakat.

No comments:

Post a Comment